Soeara Rakjat, Nasional. Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsuddin menyayangkan peristiwa pengusiran atau penghentian pengajian yang dialami ustaz Khalid Basalamah di Sidoarjo. "Apalagi hal tersebut dilakukan oleh sesama Muslim dan terjadi di masjid," ujar Din, Senin, 6 Maret 2017.
Menurutnya, jika memang ada perbedaan pendapat maka dapat diselesaikan dengan cara makruf. Yakni dengan mengedepankan dialog atas dasar kasih sayang dan ukhuwah Islamiyah. Hal ini akan sejalan dengan perintah Allah SWT dalam Alquran yang memerintahkan kaum Muslimin untuk berkasih sayang dengan sesama Muslim (ruhama'u bainahum).
Peristiwa seperti yang dialami Ustaz Khalid sangat potensial menggangu ukhuwah Islamiyah yang selama ini diagung-agungkan. Untuk itu, ia berharap agar umat Islam tidak terjebak ke dalam pertentangan, apalagi menggunakan kekerasan.
"Oleh karena itu semua pihak di kalangan umat Islam untuk saling memahami, menghargai pendapat dan tidak baik kalau ada yang menyalahkan pihak lain," katanya.
Ia menerangkan, perbedaan pendapat apalagi yang bersifat mahzab adalah persoalan ijtihadi. Selama semuanya bersumber pada Alquran dan sunnah, maka hal tersebut sah-sah saja. Tidak baik jika ada yang mengklaim kebenaran dan menyalahkan pihak lain.
Peristiwa yang terjadi menuntut umat Islam untuk mengamalkan secara nyata prinsip Ukhuwah Islamiyah sebelum mengedepankan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan bangsa), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan umat manusia). Ukhuwah Islamiyah lebih utama.
"Kepada semua silakan mengembangkan pemahamannya sendiri tentang Islam tanpa menyalahkan pihak lain. Dan jika ada perbedaan pendapat jangan menggunakan cara kekerasan," kata Din saat dihubungi Republika. BDLV/TM
Dikirim oleh Darul Iman Manurung pada 4 Maret 2017
0 comments:
Post a Comment