Soeara Rakjat, Risalah Islam. Beberapa waktu publik khususnya netizen di jejaring sosial digemparkan oleh beredarnya foto-foto spanduk yang terpasang di beberapa Masjid di DKI. Yang menghebohkan, spanduk tersebut bertuliskan 'Masjid ini tidak menshalatkan Jenazah Pendukung dan Pembela Penista Agama'.
Sontak saja peristiwa ini membetot perhatian mayarakat khususnya warga DKI. Meski peristiwa ini kemudian dikait-kaitkan dengan Pilkada, namun beberapa pengurus Masjid menegaskan bahwa hal tersebut sama sekali tidak memiliki kaitan dengan Pilkada di DKI.
Mereka mengaku bahwa itu adalah sebagai bentuk syiar, agar masyarakat khususnya umat Islam tidak mendukung atau membela penista agama. Namun demikian, pro-kontra terkait peristiwa inipun tetap bergulir di ranah publik dan menjadi polemik yang cukup pelik.
Menurut beberapa kalangan, spanduk dengan isi tersebut di atas adalah benar, karena satu dan lain hal. Tetapi ada juga yang menyebut bahwa spanduk itu kurang tepat atau salah, karena menshalatkan jenazah adalah wajib hukumnya bagi umat Islam.
Tentunya butuh orang-orang yang berkompeten dan kredibel baik dari sisi keilmuan maupun pemahaman agama untuk mengetahui benar atau tidaknya. Meski tak sama, namun beberapa tokoh ulama memberi jawaban saat ada sebagian umat bertanya terkait peristiwa ini.
Salah satu tokoh ulama asal Jawa Barat Buya Yahya, turut menanggapi maraknya spanduk tersebut. Dalam sebuah pengajian, pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon ini dengan tegas memberikan jawabannya. Berikut ini pemaparan Buya Yahya terkait menshalatkan jenazah para pendukung dan pembela penista agama:
Menolak Shalat Jenazah Pembela Penista Agama
Buya Yahya Menjawab - Hukum Menshalati Jenazah Pembela Penista Agama HQ Video : https://www.youtube.com/watch?v=8yOXnsJ5jsg
Dikirim oleh Al-Bahjah TV pada 4 Maret 2017
0 comments:
Post a Comment