Habib Rizieq Minta Kapolda Jabar Dicopot Jabatannya? Ini Tanggapan Ketua Umum NU

Imam Besar Font Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dikabarkan akan menggelar demo besar-besar, di Mabes Polri. Dalam tuntutannya, Habib Rizieq meminta Mabes Polri untuk segera mencopot jabatan Kapolda Jawa Barat (Jabar), Inspektur Jenderal Anton Charliyan yang dituduh tidak netral.Seperti diketahui, 

Anton Charliyan, yang pernah menjabat sebagai Kadiv Humas Polri pada tahun 2015 lalu ini merupakan pembina dari organisasi Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI). Organisasi tersebut sempat terjadi saling baku hantam dengan ormas Front Pembela Islam (FPI) beberapa waktu lalu usai sidang penodaan lambang negara yang dituduhkan Sukmawati Soekarno Putri kepada Habib Rizieq.Keputusan Habib Rizieq yang terkesan tidak mengerti mekanisme pun akhirnya ditanggapi oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU), Said Aqil Siradj. Menurut Said, pencopotan seorang kepala polisi daerah itu harus melalui prosedur yang tepat, dan tidak asal tuntut, lalu dicopot begitu saja. “Yang benar saja. Mengganti Kapolda harus ada mekanismenya dong,” kata Said.

Said juga menjelaskan, masyarakat tidak bisa meminta seorang pejabat di copot begitu saja dari jabatannya. Menurutnya, hanya atasan yang bersangkutan yang berhak untuk memutuskan. “Lebih baik kita serahkan kepada para penegak hukum. Enggak boleh itu, apa-apa nyopot dan nuntut,” tutur Said dalam acara HUT PKPI di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Minggu 15 Januari 2017.

Terkait demo besar-besarn yang akan dilakukan ormas FPI besok, menurut informasi yang diterima, akan ada sekitar 5.000 massa yang telah disiapkan oleh FPI. Dalam aksi tersebut, Polda Metro Jaya telah menyiapkan pasukan sebanyak 2.000 personel gabungan bersama pasukan Kodam Jaya, sekitar 800 personel.“Kita amankan, kita layani FPI yang mau unjuk rasa. Pemberitahuan sudah masuk. Jumlah belum jelas. Tetapi, sekitar 5.000 massa akan hadir,” kata Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal M. Iriawan

Sumber:https://widiynews.com