Tuesday, 28 February 2017

Memang karma itu selalu ada..
Keluarga Chang tinggal di sebuah kampung kecil yang tenang, kebanyakan warga yang mau mencari uang akan meninggalkan kampung ke kota.
Tahun 1990 sebuah jalan dibangun menuju kampung ini sampai akhirnya semua warga sibuk untuk membangun usaha, namun nenek Chang hanya tinggal di rumah menjaga cucunya saja. Nenek Chang tidak bisa membaca, tapi dia tau seberapa pentingnya pendidikan, karena itu dia selalu mendorong cucunya untuk belajar.
Di saat menantu nenek Chang sudah meminta sang anak untuk bekerja, nenek Chang terus mendorongnya untuk sekolah. Akhirnya cucu Nenek Chang menjadi satu-satunya orang yang ssekolah sampai S2 ke Amerika dengan mendapatkan beasiswa.
Dalam beberapa tahun selama cucunya di luar negeri, terjadi perubahan besar dalam keluarga ini. Suami nenek Chang meninggal dunia karena sakit, anak laki-lakinya juga mengalami kecelakan dan meninggal dunia. Menantunya bekerja keras di kota namun juga tidak menghasilkan uang yang cukup. Sampai beberapa waktu kemudian, menantu nenek Chang pulang ke rumah.

Namun sejak itu, menantu nenek Chang tidak pernah mau membantu pekerjaan di rumah dan di sawah. Karena itu nenek Chang tidak tahan dan mengomeli menantunya. Menantu nenek Chang semakin lama semakin sering bertengkar dengan nenek dan akhirnya hubungan mereka memburuk.
Saat itulah menantunya mengenal seorang lelaki lain yang sudah menjadi duda, akhirnya mereka mau menikah. Namun nenek Chang tau lelaki ini tidak baik, istrinya saja dulu bunuh diri karena tidak tahan padanya. Nenek Chang menasihati menantunya untuk berpikir ulang, tapi menantunya tidak mau mendengarnya. Akhirnya nenek Chang hanya bisa menelepon cucunya yang sedang sekolah di luar negeri dan memintanya agar menasihati ibunya. Karena itulah menantunya membatalkan pernikahan ini.
Tapi sejak itu menantu nenek Chang sangat membenci nenek. Sampai suatu kali nenek Chang sakit, ia sama sekali tidak mempedulikannya dan meenguncinya di dalam kamaragar nenek Chang meninggal di rumah.

Tapi ternyata nenek Chang berhasil sembuh dan berkata pada menantunya kalau cucunya pulang, cucunya pasti akan marah melihat semua ini. Menantu nenek juga tahu kalau anaknya ini sangat sayang pada nenek Chang. Namun menantunya tidak membebaskan nenek. Ia tetap menguurungnya dan memberinya makan agar nenek tetap hidup. Nenek Chang hanya bisa berharap agar cucunya cepat pulang.
2 tahun kemudian, nenek Chang tidak pernah keluar dari kamar kecilnya ini. Ia makan minum tidur bahkan buang air di dalam sana. Tubuhnya semakin kurus dan lemah, saat inilah cucunya pulang dan melihat keadaan neneknya yang sudah parah. Karena hal ini juga anaknya jadi membenci ibunya.
Setelah membawa nenek Chang ke rumah sakit, ia akhirnya mengurung ibunya di kamar yang sama supaya ia merasakan peenderitaan nenek Chang. Namun ibunya menangis setiap hari agar dibebaskan dari kamar itu. Cucu nenek Chang memperingati ibunya akan melaporkannya ke polisi kalau sampai ia melihat hal semacam ini lagi.
Sejak saat itulah menantu nenek Chang berubah, ia mau mengerjakan pekerjaan rumah dan merawat nenek Chang. Setelah cucu nenek Chang pulang dan membeli rumah baru dan akhirnya menjemput nenek Chang dan menantunya tinggal di kota.

@Cerpen.co.id

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Popular Posts

Blog Archive