Friday, 24 February 2017

Segala penjuru di dunia, umat Islam melaksanakan ibadah Shalat dengan menghadap kiblat yaitu ke Ka’bah atau Baitullah. Bangunan Ka’bah terletak di Masjidil Haram di Arab Saudi. Setiap harinya ribuan orang mengelilingi untuk menunaikan Ibadah baik Umrah dan pada saat musim ibadah Haji.


Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa di alama semesta ini ka’bah ada dua. In diketahui berdasarkan ayat Al Qur’an dan juga Hadits. Selain dibangun di Makkah Al Muqarramah sebagai kiblat penduduk dunia, Ka’bah juga ada untuk penduduk langit sebagai arah kiblat.

Ka’bah tersebut bernama Baitul Makmur dan ada di langit ke tujuh. Seperti di Dunia, Ka’bah di langit ke tujuh di kelilingi oleh para Malaikat untuk melakukan tawaf. Dalam hadits Rasulullah SAW,Ka’bah di langit posisinya sama dengan Ka’bah di dunia (sejajar).

Rasulullah SAW melihat langsung Baitul Makmur pada saat melaksanakan Isra Mijra untuk menerima perintah Ibadah Shalat dari Allah SWT. Pada saat itu, di Langit ketujuh, Nabi Muhammad disambut oleh Malaikat, dan Rasulullah SAW melihat Baitul Makmur yang dikelilingi para Malaikat. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam Hadits yang artinya :

“Lalu aku melihat Baitul Makmur. Akupun bertanya kepada Jibril. “Ini adalah Baitul Makmur, setiap hari, tempat ini dikunjungi 70.000 Malaikat untuk melakukan shalat di sana. Setelah mereka kaluar, mereka tidak akan kembali lagi ke tempat ini.” (HR. Bukhari 3207 & Muslim 162).

Di dalam Al Qur’an Baitul Makmur juga disebutkan dalam Firman Allah SWT yang artinya : “dan demi Baitul Ma’mur, dan atap yang ditinggikan (langit), dan laut yang di dalam tanahnya ada api,” (QS. At-Thur: 4-6).

Pada awalnya Baitul Makmur bermula ketika Allah SWT hendak menciptakan Khalifah di muka Bumi. Namun pada saat itu keputusan Allah SWT dipertanyakan oleh para Malaikat. Hal ini ada terdapat dalam Firman Allah yang artinya : “Kenapa Engkau hendak menciptakan khalifah dibumi, yaitu orang-orang yang akan berbuat kerusakan & saling menumpahkan darah, sedangkan kami ini (para Malaikat) masih selalu bertasbih, bertauhid, dan mesucikan Engkau”, Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku lebih mengetahui terhadap apa yang kalian tidak ketahui” (Al-Baqarah : 30)

Ternyata jawaban Allah membuat malaikat merasa berdosa. Kemudian untuk menebus segala dosa-dosanya, golongan malaikat ini berthowaf (berkeliling) Arsy sebanyak 7 kali. Allah kemudian memerintahkan kepada para malikat itu untuk turun ke bumi dan membangun sebuah Baitullah (Ka’bah). Tujuannya agar jika Adam (manusia) berbuat dosa, dapat diampuni dengan berthowaf mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali.

Pada zaman Nabi Nuh banjir besar melanda, Allah mengangkat Baitullah ke atas langit. Di sisi Ka’bah terdapat sebuah menara dengan tingginya selama 500 tahun perjalanan.

Bila tiba hari Jum’at, Malaikat Jibril naik ke atas menara kemudian mengumandangkan azan, khutbah jum’at disampaikan oleh Malaikat Israfil, Imamnya ileh Malaikat Mikail, dan Makmumnya seluruh Malaikat di Baitul Makmur tersebut.

Bangunan ini memiliki kedudukan yang sangat mulia, maka nama ini tidak boleh digunakan untuk menamakan satu rumah, atau tempat, atau bangunan apapun. Sebagaimana kita tidak boleh memberi nama tempat di sekitar kita dengan nama Ka’bah atau Baitul Haram, atau nama-nama lainnya yang diagungkan. Karena termasuk bentuk pennghinaan dan agar tidak dianggap menyerupakan.

Bangunan ini sangat mulia kedudukannya, jangan sama sekali menamakan suatu tempat atau bangunan dengan nama yang sama persis. Selama ini tidak pernah ada yang menamakan tempat, bangunan dengan nama Ka’bah, Baitullah, atau nama-nama yang sangat agung.

Demikianlah sahabat penjelasan tentang Ka’bah ada dua di alam semesta ini. Bila ada yang kurang mohon ditambahkan atau dikoreksi jika ada yang salah. Allah SWT Maha Mengetahui Segalanya di Alam Semesta. Wallahualam

Sumber:http://infobermanfaat01.blogspot.co.id/

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Popular Posts

Blog Archive