Salah sendiri itu mah..
Tak lama setelah lulus kuliah aku berpacaran dengan Donny yang saat ini telah menjadi suamiku. Aku sangat beruntung memiliki suami yang begitu mencintaiku. Aku hidup bahagia bersama dengan Donny hingga suatu saat mantan pacarku, Bima, muncul….
Bima mendapatkan nomor handphoneku dari salah satu teman kami, ia kemudian menghubungiku dan mengajakku keluar makan. Hari itu Bima datang dengan mengendarai sebuah mobil mewah, ia tampak tampan dalam setelan jasnya dan tak kusangka ia masih sama seperti dulu, begitu lembut… Kami makan dan bernostalgia bersama. Bima berkata ia sengaja mencariku karena ia tak dapat melupakanku. Hatiku luluh mendengar semua perkataan manis Bima. Perbincangan kami di restoran kemudian berakhir di ranjang hotel.
Sejak saat itu aku sering bertemu dengan Bima secara sembunyi-sembunyi hingga suatu hari aku tahu bahwa aku tengah mengandung anak Bima. Ketika Bima tahu akan hal ini, ia langsung menolak untuk bertanggung jawab dengan alasan telah punya tunangan. Semua yang Bima miliki saat ini adalah pemberian tunangannya yang kaya raya. Aku marah dan pergi meninggalkan Bima dengan sebuah tamparan keras di wajahnya.
Sesampainya di rumah aku langsung masuk ke kamar mandi mengunci diri dan berendam air hangat untuk menjernihkan pikiranku yang kalut. Ketika itu handphoneku berdering, belum sempat aku berdiri, suamiku telah mengangkat telepon tersebut. Sang penelpon tak lain dan tak bukan adalah Bima… Ketika telepon di angkat, Bima langsung berkata,"Maaf sayang, lebih baik kamu gugurkan saja anak dalam kandunganmu, aku tak bisa meninggalkan tunanganku. Kamu tenang saja, setelah kamu gugurkan kandunganmu, kita bisa tetap menjadi sepasang kekasih." Sampai disana saja, Donny langsung menutup telepon dan menendang pintu kamar mandi hingga terbuka. Donny masuk dan melayangkan pukulan bertubi-tubi sambil mengataiku wanita murahan!
Tak peduli bagaimanapun aku minta maaf terhadap Donny, ia tetap tak mau mengampuniku. Keesokan harinya Donny pun melayangkan surat cerai kepadaku. Setelah bercerai, aku pergi mencari Bima dan minta pertanggungjawabannya. Namun Bima menolak, ia bahkan berkata semua ini salahku sendiri! Aku sangat menyesal atas perbuatanku, namun nasi telah menjadi bubur. Suamiku menceraikanku dan sekarang kekasih gelapku pun hendak meninggalkanku! Apa yang harus kulakukan??
@Cerpen.co.id
0 comments:
Post a Comment