Perahu milik nelayan warga Desa Muara dan Tanjungtiga di Dermaga TPI Mina Bahari.
Soeara Rakjat, Tanjungtiga. Sejak beberapa pekan terakhir, masyarakat Desa Muara dan Tanjungtiga yang berprofesi sebagai nelayan sedang mengalami sedikit kesulitan karena tidak bisa leluasa pergi melaut untuk menangkap ikan, yang diakibatkan oleh terjangan angin kencang yang sering terjadi belakangan ini.
Menurut para nelayan, kondisi ini memang faktor alam yang biasa terjadi di setiap tahun. Namun menurut mereka, beberapa tahun terakhir cuaca memang sangat sulit diprediksi. Saat mereka mengira cuaca bagus lantas melaut, tak jarang ada angin kencang disertai hujan lebat yang terjadi di lepas pantai yang biasa menjadi lokasi untuk menangkap ikan.
Sementara untuk saat ini, kondisi cuaca sendiri memang sedang tidak bagus karena angin barat yang sangat kencang dan kadang disertai hujan lebat. Tak sedikit dari warga nelayan yang mencoba untuk melaut kemudian kembali pulang karena tak mau ambil resiko akibat terjangan angin kencang.
Selain itu, mayoritas kapal penangkap ikan yang dimiliki oleh masyarakat nelayan di kedua desa ini memang berukuran kecil dan sedang. Tentunya akan sangat beresiko bila mereka memaksa untuk melaut di saat angin kencang.
Selain itu, mayoritas kapal penangkap ikan yang dimiliki oleh masyarakat nelayan di kedua desa ini memang berukuran kecil dan sedang. Tentunya akan sangat beresiko bila mereka memaksa untuk melaut di saat angin kencang.
"Sudah sering mencoba untuk pergi melaut dan berharap cuaca bagus. Tapi kami sering kembali karena angin di laut ternyata sangat kencang," ujar Khasan, seorang nelayan warga Dusun Sukaasih Desa Muara.
Meski demikian, Khasan mengatakan sesekali dirinya dan nelayan lain masih bisa melaut saat cuaca di lepas pantai Teluk Ciasem sedang bagus dan cukup bersahabat. Namun secara keseluruhan, cuaca saat ini memang sangat tidak menguntungkan.
Tentunya kondisi ini sedikit mempersulit kehidupan sebagian warga yang mengandalkan mata pencahariannya dari hasil menangkap ikan. Tak hanya para nelayan, kondisi ini juga berpengaruh terhadap perekonomian desa yang sebagiannya mengandalkan hasil perikanan laut.
Selain sebagai daerah penghasil pertanian dan juga budidaya tambak, sebagian masyarakat Desa Muara dan Tanjungtiga sendiri memang bermata pencaharian sebagai nelayan. Lebih dari itu, menangkap ikan atau menjadi nelayan adalah tradisi yang sudah berlangsung secara turun temurun dari para leluhur mereka.
Saat cuaca cukup bagus dan hasil ikan melimpah, mayoritas nelayan di kedua desa ini akan menjual hasil tangkapannya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mina Bahari, Desa Muara. Dua tahun sekali, warga Desa Muara dan Tanjungtiga akan menggelar prosesi syukuran nelayan atau Ruat Laut. BDLV/TM
0 comments:
Post a Comment