Boni Hargens, pengamat politik dan pemimpin Kantor Berita Antara/foto istimewa
Soeara Rakjat, Politik. Isu penyadapan, masih menjadi salah satu peristiwa cukup menarik perhatian masyarakat Indonesia. Isu yang belakangan mencuat ini semakin menghangatkan konstelasi politik karena melibatkan Mantan Presiden SBY dan partai Demokrat yang secara kebetulan mengusung Agus-Sylvi dalam Pilkada DKI.
Isu penyadapan sendiri pertama kali muncul dalam persidangan kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang juga maju dalam Pilkada. Saat KH. Ma'ruf Amin yang juga Ketua MUI hadir dalam persidangan sebagai saksi ahli, tim pengaca Ahok mencecar Kyai Ma'ruf terkait pembicaraannya dengan SBY.
Kubu Ahok bahkan mengaku memiliki data lengkap dan valid terkait pembicaraan tersebut. Tak hanya itu, Ahok sendiri mengancam akan memproses hukum Kyai Ma'ruf Amin karena kesaksiannya dalam persidangan. Karena pernyataan tim kuasa hukum Ahok inilah isu penyadapan pun lantas muncul ke permukaan.
Pasca SBY menggelar konferensi pers terkait dugaan penyadapan terhadap dirinya, masalah inipun lantas menjadi konsumsi publik dan menimbulkan perdebatan. Beberapa tokoh politik dan pengamat pun tak mau ketinggalan untuk menanggapi isu tersebut.
Boni Hargens salah satunya. Salah satu petinggi Kantor Berita Antara yang juga loyalis dan relawan Jokowi ini mengatakan bahwa penyadapan tidak perlu dikhawatirkan. Boni bahkan menyebut bahwa semasa Pilpres 2014 Jokowi juga pernah mengalami hal yang sama.
Dulu waktu capres 2014, Rmh dinas Pak JOKOWI dipasang 3 alat sadap oleh oknum. JKW tenang2 aja tuh krn ga ada yg perlu ditakutišššā boni hargens (@bonihargens) 2 Februari 2017
Apa yang tulis Boni, sangat mungkin untuk menanggapi polemik yang belakangan ini terjadi pasca SBY menggelar konferensi pers dan adanya beberapa anggota Fraksi Demokrat di DPR RI yang berencana akan membentuk Pansus terkait penyadapan.
Sontak saja apa yang ditulis Boni ini menuai pro-kontra dari para netizen pengguna akun Twitter. Cuitan Boni Hargens pun langsung dibanjiri oleh para netizen hingga menimbulkan perdebatan sengit di kalangan netizen. BDLV/TM
0 comments:
Post a Comment