Thursday, 9 February 2017

Benar-benar seorang gentleman sejati!
Awalnya Chun Li yang mengejarku, pada saat itu aku baru saja putus cinta, sama sekali tidak ada hati dan niat untuk menjalin hubungan yang baru. Suatu hari saat aku sedang dinas ke luar kota, aku curhat pada dia mengenai pekerjaanku, karena aku baru tahu bahwa aku ditambahi pekerjaan setelah berangkat dinas, sehingga aku butuh 1 minggu untuk menyelesaikannya, tapi aku tidak membawa baju yang cukup untuk seminggu…Tak disangka ia datang mencariku 3 hari kemudian, ia membelikan beberapa baju dan jaket baru dan mengirimnya untukku. 

Mungkin sifat lembutnya dan perhatiannya ini yang akhirnya meluluhkan hatiku hingga akhirnya aku memutuskan untuk menerima cintanya. Sebelumnya aku pernah menegaskan suatu hal, yaitu bahwa kekasihku haruslah virgin. Hal ini sangat penting bagiku. Mantan pacarku dulu pernah membohongiku tentang hal ini, hingga aku baru tahu bahwa sejak saat ia masih SMA, ia pernah bermalam bersama dengan temannya…
Masalah ini menjadi suatu pukulan berat bagiku, saat itu aku sudah bertekad untuk menikahinya, kemudian saat kulihat SMS nya, barulah kuketahui bahwa ia masih kontak dengan pria itu…Setelah Chun Li tahu kegundahan hatiku, ia pun menyerahkan harta berharganya itu padaku, ia berkata bahwa ia akan memakai hidupnya untuk mencintaiku, mengasihiku, menemaniku.
Singkat cerita, aku merasa bahwa Chun Li seperti malaikat yang diutus Tuhan untukku. Tapi 1 bulan sebelum pernikahan kami, Chun Li minta pulang ke rumahnya untuk menghadiri pernikahan kakaknya, Zhang Luo, awalnya aku ingin ikut menghadiri bersamanya, tapi ia berkata bahwa keluarganya tidak begitu peduli tentang hal ini, maka aku tidak harus ikut dia pulang, nanti saat pihak keluargaku mengadakan acara pernikahan, barulah orang tua nya ikut hadir. Waktu itu aku tidak berpikir panjang dan membiarkannya pergi sendiri.
Chun Li setiap hari meneleponku di beberapa hari awal, kemudian tiba-tiba tidak menghubungiku selama 2 minggu, kupikir dia sedang sibuk saja, tapi bahkan pesanku pun tidak dibalasnya. Aku mulai merasa ada yang tidak beres, saat kutelepon, HP nya mati. Kuhubungi beberapa temannya, berharap mendapat kabar tentang alamat rumah Chun Li, tapi tidak ada seorang pun yang tahu. Sewaktu aku sedang pusing dan stress mencarinya, tiba-tiba Chun Li meneleponku. Suaranya terdengar serak basah seperti habis menangis. Kutanya "Ada apa? Kenapa kog beberapa hari tidak bisa dihubungi?" Lalu ia sambil menangis meminta putus…Ia memutuskan untuk tidak pulang lagi, bahkan ia berkata bahwa keluarganya telah mengaturkan suatu acara perjodohan baginya! Kemudian langsung dimatikan teleponnya, aku bahkan belum sempat bertanya jelas…Aku tidak bisa menerima kenyataan ini, aku tidak percaya dengan semua yang telah kudengar..setelah kupikir semalaman, aku memutuskan mencarinya. Sesampainya di desa tempat Chun Li tinggal, aku bertanya-tanya pada orang sekitar tentang alamat rumahnya, karena desa itu kecil, tidak sulit bagiku untuk akhirnya menemukan rumah Chun Li.
Saat memasuki halaman rumahnya, terdengar suara teriakan yang keras dari dalam rumah. Aku teriak memanggil "Chun Li!" Saat ia keluar melihatku, air matanya pun bercucuran…
Ternyata ada masalah di pernikahan kakaknya, kakaknya tidak sengaja menabrak orang saat mengendarai motor, pihak korban sudah masuk RS setengah bulan, sekarang keluarga korban menuntut minta ganti rugi sebesar 500 ribu NTD (sekitar 200 juta rupiah), atau masuk penjara! Kakaknya sudah tidak punya uang lagi, karena semua simpanannya telah dipakai sebagai mas kawin, sudah diberikan ke istrinya, tapi istrinya pun tidak mau mengeluarkannya untuk menyelamatkan suaminya yang malang itu.
Tidak ada cara lain selain menikahkan putrinya pada anak manager pabrik air, sebenarnya pernikahan keduanya ini telah ditentukan sewaktu Chun Li masih kecil…Mas kawin dari anak manager pabrik air itu sudah diterima oleh keluarga Chun Li, demi menyelamatkan kakaknya, ia memutuskan untuk putus denganku…

Aku langsung menolak tegas "Tidak bisa! Aku tidak setuju! Paling-paling aku saja yang membayar ganti ruginya!" jawabku.
Tapi Chun Li tidak setuju, ia tahu bahwa kondisi keuanganku juga pas-pas an, uang simpananku ini mau kupakai untuk membeli rumah. Tapi bagiku tidak ada yang lebih penting selain Chun Li, kulemparkan kartuku ke depan wajah mama Chun Li!
Malam itu aku baru tahu bahwa Chun Li bukan akan kandung mereka, ia diadopsi oleh keluarganya…Kalau mau dikatakan lebih jelas lagi, sebenarnya Chun Li diadopsi untuk dinikahkan pada kakaknya…tapi kakak Chun Li tidak menyukainya.
Waktu itu aku memeluk Chun Li sambil bercanda : "Untung yah kakakmu tidak menyukaimu, kalau tidak…aku tidak bisa bertemu denganmu."
Chun Li menangis lama sekali dalam pelukanku, lalu ia mendorongku dan menyuruhku pergi, bahkan berkata bahwa ia besok akan diam-diam mengambil kembali kartu ATM ku dan mengembalikannya padaku. Ternyata karena…ia merasa bersalah padaku, setengah bulan yang lalu, orang tuanya demi memaksanya menikah, ia diantar ke rumah pria itu, dan memaksanya untuk….
Aku kaget bukan main…tak habis pikir, hal seperti ini terjadi dalam hidupku. Chun Li berkata bahwa ia sudah tidak ingin hidup lagi, ia merasa dirinya sangat kotor dan rendah…
Saat itu aku juga sangat sedih, juga sangat kasihan pada Chun Li, demi memberinya harapan, aku berkata bahwa aku tidak peduli! Entah bagaimanapun juga, aku harus menikahimu! Aku bahkan berlutut pada Chun Li, barulah ia setuju, malam itu juga kami naik kereta pulang. Kami berdua sepakat untuk tidak kembali lagi ke rumah itu, awalnya kami kira masalah selesai disini saja. Tapi tidak disangka sebelum pernikahan kami genap sebulan…Chun Li hamil, tapi bayi yang dikandungnya kemungkinan besar bukanlah anakku…
Masa-masa itu sangat sulit bagi kami, Chun Li tidak mengijinkanku menyentuhnya. Ia mencoba berbagai cara, seperti lompat tali, lari, berenang, supaya ia bisa keguguran, bahkan ia menggunakan tali mengikat perutnya…aku cepat-cepat melepaskan tali itu saat mengetahui hal ini, kemudian kami berdua menangis..
Dia takut operasi, aku juga tidak ingin ia menderita, maka kami memutuskan untuk melahirkan anak ini. Setelah anak ini lahir, kemarahan dan pernderitaan di hatiku perlahan mulai memudar, terutama saat anak ini memanggilku "Ayah," aku merasa bahwa aku harus mencintainya, menjaga ibu dan anak ini baik-baik.
Tak lama kemudian, pria yang dulu menjahati Chun Li ini muncul kembali, ternyata ia adalah salah seorang tamu perusahaan tempatku kerja. Setelah berinteraksi beberapa kali dengannya, aku mulai memahaminya. Kumulai mendekatinya, menjadi "teman seperjuangan" baginya, tak lama kemudian kami menjadi teman dekat. Ia sering mengajakku minum-minum bersamanya, bahkan mencari pelacur, ia berkata bahwa seorang pria tidak seharusnya hanya menikmati hidup dengan 1 wanita saja, maka demi menyenangkan hatinya, aku pun ikut melakukan hal-hal tersebut. Tak lama kemudian, ia memintaku untuk bekerja padanya, katanya menjadi sales lebih baik daripada pegawai negeri sipil, maka dari itu aku membelakangi Chun Li dan pindah kerja padanya.

Kuhabiskan waktu 4 tahun lamanya untuk mengumpulkan berbagai bukti kejahatannya dan juga bukti bahwa ia menyuap orang! Hingga akhirnya aku menggunakan surat kaleng untuk menjebloskannya ke penjara. Sampai detik ini, dia sama sekali tidak tahu siapa yang melakukan ini padanya!
Chun Li juga tidak tahu tentang hal ini, dia hanya tahu bahwa aku kehilangan 2 pekerjaan, setiap hari bekerja keras banting tulang demi mencukupi kebutuhan keluarga. Aku memeluk ia dan putra kami, aku berencana untuk membawa rahasia ini hingga ke liang kuburku, karena aku ingin mereka tetap hidup damai dan bahagia selamanya.

Betapa hebatnya pria ini, cintanya terhadap Chun Li patut diacungi jempol. Sudah sangat jarang bisa kita temui pria sejati seperti ini di jaman sekarang ini...

@Cerpen.co.id

Related Posts:


0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Popular Posts

Blog Archive