Tuesday, 3 January 2017

Memang peribahasa jangan menilai buku dari sampulnya itu benar
Suatu hari dibawah teriknya matahari, ada seorang pria tua yang berpakaikan kaus yang kelihatannya sudah cukup tua berjalan-jalan di depan sebuah showroom mobil. Keringatnya yang terus menetes membuat pria ini terlihat sedikit kumuh. Ditambah dengan pakaian dan penampilannya yang cukup kumuh, sebagian besar orang pasti mengira dia tidak punya uang. Pria tua ini kemudian masuk ke dalam ruangan showroom dan disambut oleh seorang wanita cantik yang sangat sopan, "Halo Pak, selamat siang. Ada yang bisa saya bantu?"
Pria ini menjawab tanpa basa-basi, "Oh nggak usah nggak usah. Aku cuma kepanasan diluar, kebetulan lewat di depan showroom kalian, kupikir bisa ngadem sebentar, setelah itu langsung jalan."

Wanita cantik yang ternyata adalah sales dari kantor itu langsung menawarkan, "Bapak pasti kepanasan banget. Tunggu ya pak saya ambilin teh. Bapak duduk dulu aja disini." Katanya sambil mengantarkan si Bapak ke sofa yang ada.

Selesai minum teh, pria tua ini kemudian berjalan-jalan ke arah salah 1 mobil yang dipamerkan dan melihat-lihat. "Mobil yang jenis ini lumayan bagus pak. Keluaran baru, kalau bapak mau saya bisa kenalin ke Bapak." Kata wanita cantik itu.

"Nggak usah. Nggak usah. Aku cuman lihat-lihat aja. Duitku juga mungkin nggak cukup untuk beli mobil sebagus ini."

"Nggak apa-apa Pak. Nanti Bapak bisa bantu saya kenalin ke orang-orang lain." Wanita ini pun kemudian menceritakan semua tentang mobil yang mereka lihat itu.

Setelah selesai mendengarkan ceritanya, Pria tua ini kemudian mengeluarkan secarik kertas kecil, menuliskan sesuatu di atasnya dan memberikannya ke wanita cantik itu. "Ini jumlah mobil yang mau saya beli, kamu bantu saya aturin dulu ya."

Setelah melihat kertas kecil itu sesaat, wanita itu kaget karena pria tua ini memesan 8 buah mobil sekaligus. Dia dengan gugup mengatakan, "Pak, maaf. Bapak pesan mobil sebanyak ini, saya harus memohon Bapak untuk berbincang-bincang dulu dengan manager kami. Saya tidak bisa langsung ambil keputusan. Manager kami juga tidak ada di tempat, kalau boleh tahu, Bapak kira-kira kapan ada waktu untuk datang sekaligus saya aturkan jadwal untuk test-run..."

"Nggak usah panggil managermu, saya serahkan ke kamu aja dan saya percaya kamu bisa menyelesaikan semuanya dengan baik. Kamu satu-satunya sales yang melayani saya dengan sepenuh hati walaupun pakaian saya agak lusuh dan tampak berantakan. Sales dari tempat lain bahkan ada yang tidak peduli sama sekali begitu mendengar saya mungkin tidak punya uang. Kamu bahkan melayani aku, seorang tua yang nggak kamu kenal, memberikan saya minum dan tempat duduk bahkan mengenalkan produk dari kantormu ke saya." Setelah itu akhir cerita, wanita cantik ini pun mengerjakan semua tugasnya dengan baik dan mendapat promosi yang cukup tinggi dari kantornya.

Tampaknya dari cerita ini kita bisa belajar, sebagus apapun produk yang ditawarkan, kalau pelayanan dan penawarannya buruk, hasilnya akan tetap buruk.

@Cerpen.co.id


0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Popular Posts

Blog Archive